Senin, 19 Juli 2010

Di bawah Gundukan Tanah

Apa kata
tatkala tlah sampai kita dalam puncak hidup
diam,
tanpa kata
hanya isak tangis dunia
atau tawa mereka yang ria

Apa kita bawa
tak ada
kecuali tindak baik kita
pada sesama
pada sekelilingnya
ataupun
pada Sang Pencipta

Hening suasana
terbawa duka

Di bawah gundukan tanah itu
tlah terbujur kaku
sebujur jasad yang hidupnya dielu-elu
padahal sejatinya berbuat munafik selalu
munafik terhadap diri
munafik terhadap anak istri
munafik terhadap kawan dan famili
juga munafik terhadap Ilahi

Terlambat,
tatkala gundukan itu brada di atas kakunya jasad
tertutup pula pintu taubat
atas segala perilaku maksiat
dan tinggalkan amal ibadat

Getun atau penyesalan yang ada
kenapa waktu di dunia kesempatan baik dibuat sia-sia
kepentingan nafsu tuk foya
setiap saat terbersit dalam dada
manusia
lupa
usia

injakan kaki-kaki manusia diatas gundukan itu
mengingatkan bahwa kita tiada guna



Boyolali, 19 Juli 2010


Tidak ada komentar:

Posting Komentar